
Beberapa orang berkelompok mendatangi warga
secara diam-diam dan mengancam meminta sumbangan. Awalnya dengan janji angin
surga selangkah lagi Papua merdeka, kalau tidak diberikan senjata tajam dan
sebagainya yang keluar untuk mengancam supaya memberikan uang.
Ini berulang terus terjadi, masyarakat sudah
tidak percaya kepada kelompok KNPB ini yang hanya memeras masyarakat. Namun apa
daya kalau ancaman datang daripada kena sabet parang, biayanya lebih mahal dan
sakitnya tidak karuan maka dengan terpaksa mengeluarkan uang.
Sisa-sisa
KNPB melakukan rapat konsolidasi untuk mendapatkan dana untuk doa bersama acara
1 Desember nanti para koordinator agar tidak takut dilaporkan dan ditangkap
oleh aparat karena sudah menjadi resiko untuk mendapatkan dana.

Prinsipnya sebenarnya masyarakat Papua sudah
menolak keberadaan KNPB yang mementingkan kelompoknya seperti contoh KNPB akan demo pada
tanggal 15 Juni 2016 ternyata ditolak oleh Elias Ayakeding, Kepala Polisi
Negara Federal Papua Barat di Cafe Prima Garden, Ale-Ale, Abepura-Sentani,
Papua.
Kepala
Polisi Negara Federal Papua Barat Elias Ayakeding menghimbau kepada seluruh
masayarakat Papua, khususnya di Jayapura agar tidak melakukan aksi demo.
Eliaspun
menghimbau kepada seluruh masayarakat Papua untuk menjaga tanah Papua tetap
damai, baik dari KNPB, atau kelompok manapun, agar tetap selalu menghargai dan
saling menghormati ketertiban.
Elias
juga menjelaskan Presiden NRFPB telah menolak jaringan OPM diluar negri
yaitu ULMWP. Saat Edison Waromi sebagai Perdana Menteri NRFPB ikut
mendeklarasikan ULMWP. Namun kemudian NRFPB menarik diri dari ULMWP dan tidak
setuju, hal diperkuat oleh pernyataan Forkorus Yaboisembut sebagai Presiden
NRFPB menolak ULMWP.
Komentar
Posting Komentar